Setelah 3 bulan menunggu keberangkatan akhirnya 18 Nopember, atau tepatnya 9 hari sebelum ulang tahun saya (promosi …..) Tim Konga XXVI-A diberangkatkan juga. Menggunakan Maskapai Malaysia pesawat take off dari Soekarno Hatta pada pukul 15.30 dan tiba di Bandara Rafiq Hariri pukul 00.00 LT atau pukul 05.00 Wib. Sebuah perjalanan yang melelahkan.

Hawa dingin menyambut kedatangan kami, rasa takjub mulai meninabobokan keletihan kami. Semua diluar bayangan saya tentang Libanon yang hancur karena perang. Sebaliknya Libanon, Beyrouth adalah kota yang sangat maju, 11-12 dengan kota Jakarta.

Menyusuri batu dan gunung kapur, kami menuju Home Base Pak Sarsito yang begitu dingin,… medan cukup berat, yang kami lihat pada malam itu hanya gunung dan bukit kapur yang dihiasi lampu perumahan mereka. 2 jam dari dari Home Base tersebut (XXII-C) kami sampai di home base force Protection Unit, di Naqoura…. Bersyukurlah saya, karena kami memiliki pemandangan yang cukup bagus di banding kontingen XXIII-C, berhadapan dengan laut Mediterania, cuaca bersahabat dan cukup “hangat”.

Tidak seperti yang saya bayangkan ternyata home base kami FPU, sangat jauh dari pemukiman, sehingga sangat sulit untuk melihat bidadari-bidadari negeri Libanon ini. MMM, mitos gadis Libanon yang cantik ternyata benar. Jika kita bertemu satu orang anak perempuan di rumahnya, maka akan ada 2 wanita cantik selain anak tadi, ibunya,… dan neneknya. Maaf bang Harto, yang di Kongo, bukan bermaksud membuat iri, dan semoga ang Haifal dpt menemukan gadis yang ideal, karena mungkin disinilah habitatnya hehehehe 🙂

Bersyukur yang ada di Pusdiklat Bahasa, bisa setiap hari online via net, disini sangat susah, harus “sikut-sikutan” untuk mengirim email, kalau mau bebas harus pasang sendiri 50 dollar perbulan. Mahal,… buat ukuaran saya.

Untuk mess, kita tinggal di corimex, sebuah container yang dirancang dengan cukup apik, dilengkapi Ac dan pemanas. Sangat nyaman, hanya untuk air minum kita harus mengeluarkan 2 dollar untuk air minum mineral, karena air minum dari sumber alam di Libanon mengandung kapur yang suangat tinggi.

Komunikasi yang handal adalah telepon, 5 menit 1 dollar via telepon pin code Unifil. Untuk SMS mohon maaf, buat pengguna SimXXXX dan MenXXXX, harus bersabar karena hanya ProXX, yang paling mujarab buat berSMS ria.

Awalnya, buat SMS harus merogoh kocek Rp. 4.000,- namun setelah di temukan cara, maka kita (khusus ProXX) bisa ber SMS gratis, hanya terkena charge 5.000 rupiah perbulan.

Masalah nya jika kita dapat SMS dari nomor SIMXXXX kita bisa menerima 20 SMS sehari dengan isi yang sama, melelahkan dan menjemukan.

Next story,…. just wait a moment,…

Comments on: "Road to Liban (curhat versyen)" (4)

  1. hua….namanya juga tugas pak.. yang sabar ya…. tp menunggu hasilnya ga akan rugi kog. pulang-pulang…. altis d tangan… hehehehheehehhe

  2. roisnahrudin said:

    selamat bertugas Kris, senang mendengar kabar kalo AO FPU ternyata masih dikota. Hati-hati dan jaga kesehatan. Jadi provider HP apa yang bagus untuk di daerah mu?
    Thanks for sharing

  3. Wilayahnya sih gunung kapur….tapi di dalamnya banyak emasnya tuuuh…ntar balik ke Indo bawain kapur campur emas ye….ha ha…ha…

  4. Buka toko emas ya,…

Leave a comment